Komunikasi Pendidikan Anak untuk Pengembangan Kewirausahaan
Keywords:
Komunikasi, Kewirausahaan, Pendidikan AnakSynopsis
Anak-anak adalah harapan di masa depan. Lewat pendidikan anak, karakter enterpreunership perlu ditanamkan sejak dini. Karakter ini akan membawa kepada sikap proaktif, untuk selalu bergerak dan membawa perubahan demi kebaikan dan kemajuan suatu masyarakat. Kewirausahaan adalah proses mengidentifikasi, mengembangkan, dan membawa visi ke dalam kehidupan. Visi tersebut bisa berupa ide inovatif, peluang, cara yang lebih baik dalam menjalankan sesuatu.
Karakter-karakter kewirausahaan baik yang sudah ada maupun yang perlu dibangun sebagai entrepreneurial mindset menjadi fokus dalam pendidikan kewirausahaan. Pada anak-anak membangun jiwa entrepreneurship dapat dilakukan melalui pendidikan di sekolah. Agar karakter tersebut bisa menjadi kekuatan enterpreunership, maka perlu ada upaya perubahan, dan cara yang paling mungkin adalah lewat pendidikan. Hambatan kultural dan struktural membutuhkan waktu lama untuk bisa diatasi. Pelaksanaan pendidikan kewirausahaan untuk anak perlu memperhatikan kaidah-kaidah komunikasi kepada anak sehingga akan mendapatkan hasil yang optimal. Tujuan komunikasi adalah membuat anak percaya dan mau mengikuti kehendak penyampai pesan.
Membangun budaya kewirausahaan melalui pembelajaran kewirausahaan merupakan sebuah proses yang berkesinambungan. Peran guru dalam membimbing dan mendampingi siswa akan dilakukan secara terus menerus. Keberlanjutan ini akan membangun sebuah pola komunikasi yang menggambarkan bagaimana cara guru menyampaikan, mengajarkan dan membimbing siswa untuk mengenal kewirausahaan, menanamkan nilai-nilai yang akan melahirkan wirausahawan yang tangguh melalui pembelajaran di sekolah.
References
Axelsson, Karin, Hägglund, Sara, & Sandberg, Anette. (2015). Entrepreneurial Learning in Education Preschool as a Take-Off for the Entrepreneurial Self. Journal of Education and Training, 2 (2), 40-58.
Bungin, H.M. Burhan. 2007. Penelitian Kualitatif : Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan Publik dan Ilmu Sosial lainnya.Jakarta : Kencana
Cels, de Jong, and Nauta. (2012). Agents of Change: Strategy and Tactics for Social Innovation. Virginia: Brookings Institution Press.
Chandran, Rona, & Ariffin, Mohd Yahya Mohammed. (2015). Beyond Arbitrary Labels: Understanding Ethnic Identity Development among Chindians. SEARCH: The Journal of the South East Asia Research Centre for Communications and Humanities, 7 (2), 1-17.
Christianti, Martha, Cholimah, Nur, & Suprayitno, Bambang. (2015). Development of Entrepreneurship Learning Model for Early Childhood. Asia Pacific Journal of Multidisciplinary Research, 3 (3), 65-70.
CSIE (Centre for Studies on Inclusive Education). 2005. Ten Reasons for Inclusion, http://inclusion.uwe.ac.uk/ csie/10rsns.htm.
Creswell, John.W. 2002. Desain Penelitian : Pendekatan Kualitatif & Kuantitatif. Penterjemah : Angkatan III&IV KIK-UI bekerja sama dengan Nur Khabibah. Jakarta : KIK Press
Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat (2003). Pedoman Pelaksanaan Pendidikan Inklusi
Gartanti, W. T. 2009. Pola Komunikasi Guru dalam Kegiatan Belajar Mengajar di Sekolah Inklusi: Studi Fenomenologi tentang Pola Komunikasi Guru dalam Kegiatan Belajar Mengajar di SD Hikmah Teladan Cimahi. Tesis. Bandung: Program Pascasarjana UNPAD.
Everett M. Rogers, E.M. (1983). Diffusion of Innovations. The Free Press, New York.
Fuglsang, L (ed) (2008). Innovation and the Creative Process: Towards Innovation with Care. Edward Elgar Publishing Limited, Cheltenham Glos UK
IDP Norway. Lokakarya Nasional tentang Pendidikan Inklsuif: www.idp-europe.org/indonesia/start.htm
Kuswarno, Engkus. 2011. Etnografi Komunikasi. Bandung: Widya Padjadjaran
Kuswarno, Engkus. 2009. Fenomenologi: Fenomena Pengemis Kota Bandung. Bandung: Widya Padjadjaran.
Moleong, Lexy.J. 2007. Metodologi Penelitian Kualitatif : edisi revisi. Bandung : Remaja Rosdakarya
Mubarok, Mufti. 2013. Manajemen Praktis Kewirausahaan. Surabaya: Graha Pustaka Media Utama
Mulyana, Deddy & Solatun. 2007. Metode Penelitian Komunikasi : Contoh-contoh Penelitian Kualitatif dengan Pendekatan Praktis. Bandung : Remaja Rosdakarya
Mulyana, Deddy. 2001. Metode Penelitian Kualitatif : Paradigma Baru Ilmu Komu nikasi dan Ilmu Sosial Lainnya. Bandung : Remaja Rosedakarya
Nandan et al. (2016). An Examination of Community practice social workers as social intrapreneur or social entrepreneur. International Journal Social Entrepreneurship. Vol 4 No 2
Kasali, Rhenald. 2005. Change. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama
Kasali, Rhenald. 2007. Re-Code Your Change DNA. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama
Kasali, Renald. 2010. Cracking Zone. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama
Kasali, Rhenald, dkk. 2010. Modul Kewirausahaan: Untuk Program Strata 1. Jakarta: Penerbit Hikmah (PT Mizan Publika).
Modul 1 Membangun Jiwa Kewirausahaan. 2010. Dalam Buku 2 Bahan Pelatihan Untuk Calon Wirausaha. Direktorat Pembinaan Kursus dan Kelembagaan Direktorat Jenderal Pendidikan Non Formal dan Informal Kementerian Pendidikan Nasional.
Rachmadyanti, Putri, & Wicaksono, Vicky Dwi. Pendidikan Kewirausahaan Bagi Anak Usia Sekolah Dasar. Seminar Nasional Inovasi Pendidikan: Inovasi Pembelajaran Berbasis Karakter Dalam Menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean. Conference Proceedings. Retrieved February 2017 from: http://www.Jurnal.Fkip.Uns.Ac.Id/Index.Php/Snip/Article/Download/8960/6521.
Sadulloh, Uyoh, dkk. 2011. Pedagogik. Bandung. Alfabeta
Sanoff, Henry (2000). Community Participation Methods in Design and Planning. John Wiley and Sons Inc., New York
Supardi, Endang. 2004. “Kiat Mengambil Risiko dan Tanggung Jawab”. DalamModul 6 Kewirausahaan SMK.Direktorat Pendidikan Menengah Kejuruan Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Departemen Pendidikan Nasional& Lembaga Penelitian Universitas Pendidikan Indonesia.
Suryaman. 2014. Pengembangan Konsep Pendidikan Multibudaya Melalui Gemar Belajar Kreatif, Mandiri dan Berbudi Pekerti Luhur untuk Membentuk Jiwa Wirausaha di Indonesia. SOSIOHUMANIKA: Jurnal Pendidikan Sains Sosial dan Kemanusiaan, 7 (2) November 2014, hal. 231-240.
Tempo.co. (2016). Menangkan MEA, Jokowi: RI Perlu 5,8 Juta Pengusaha Muda Baru. Retrieved March 2017 from: https://m.tempo.co/read/news/ 2016/05/23/092773404/menangkan-mea-jokowi-ri-perlu-5-8-juta pengusaha-muda-baru.
Triwardhani , Ike Junita. 2015. Model Pendidikan Inklusif untuk Pengembangan Kapasitas Kewirausahaan Masyarakat Miskin. Penelitian Strategis Nasional Dikti.
Department of Social and UNDP. 1997
Triwardhani , Ike Junita. 2015. Model Pendidikan Inklusif untuk Pengembangan Kapasitas Kewirausahaan Masyarakat Miskin. Penelitian Strategis Nasional Dikti.
Usman, Moh. Uzer. 1994. Menjadi Guru Professional. Bandung. PT Remaja Rosdakarya
Yu, Fu-Lai Tony. (2009). Int. J. Innovation and Learning, Vol. 6, No. 3, 2009: A dynamic model of the entrepreneurial process: a human agency perspective. Hong Kong