Kopi untuk Dermatitis Skabies

Authors

Hendro Sudjono Yuwono
Fakultas Kedokteran, Universitas Islam Bandung
Sadeli Masria
Fakultas Kedokteran, Universitas Islam Bandung
Ismet M. Nur
Fakultas Kedokteran, Universitas Islam Bandung

Synopsis

Jumlah Halaman : 70,  Tinggi Buku: 23 cm,  ISBN : 978-623-5407-42-5

 

Penyakit kulit (dermatitis) yang disebabkan parasit skabies, Sarcoptes scabiei varietas hominis, telah endemis menjangkiti kelompok masyarakat di pesantren di Indonesia (Sungkar S. 2016; CDC 2018). Banyak sekali laporan penelitian kesehatan masyarakat mengenai masalah dermatitis skabies, tetapi belum tampak perubahan penurunan dalam jumlah kasus. Hampir ditiap Pondok Pesantren di Indonesia menjumpai kasus penyakit kulit ini. Sehingga muncul pameo bernilai negatif: “Belum santri bila belum menderita skabies”. Keluhan utama pada kulit penderita adalah rasa gatal, warna kulit menjadi lebih gelap dengan lubang-lubang berukuran sangat kecil dengan lorong-lorong (terowongan) yang digali oleh parasit. Terowongan buatan skabies terjadi pada lapisan kulit paling atas (superfisial), sehingga menimbulkan rasa gatal dan terbentuk seperti jerawat serta ruam kulit (CDC 2018). Lapisan kulit yang dibuat terowongan oleh skabies tidak pernah lebih dalam dari stratum corneum.

Dalam buku ini dijelaskan mengenai kemampuan handal air kopi dalam membunuh parasit Skabies serta menyehatkan kembali lapisan kulit penderita. Penulis menyusun buku ini dengan maksud mengingatkan kepada para pembacanya mengenai kemampuan kopi dalam mendukung Kesehatan Manusia.

References

Akram M, Riaz M, Noreen S, Shariati MA, Shaheen G, Akhter N, dkk. Theurapeutic potential of medicinal plants for the management of scabies. Dermatol Ther. 2019;e13186

CDC 2018. Laboratory Identification of Parasites of Public Health Concern. Centers for Disease Control Division of Parasitic Diseases March 28, 2018. Diunduh 31 Mei 2023. https://www.cdc.gov/dpdx/scabies/index.html

Depkes RI. Farmakope Indonesia Edisi ke-5. Direktorat Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan. Jakarta. 2014.

Duangjai A, Suphrom N, Wungrath J, Ontawong A, Nuengchamnong N, Yosbooruang A. Comparison of antioxidant, antimicrobial activities and chemical profiles of three coffee (Coffea arabica L.) pulp aqueous extracts; Integr Med Res. 5 (2016): 324-331

Estri SATS, Khotibudin M. Pndok Sehat sebagai Pencegahan Penyakit Skabies di Madrasah Berasrama. Aksiologiya:Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 2021. 5(4):420- 430

Fukagawa S, Haramizu S, Sasaoka S, Yasuda Y, Tsujimura H, Murase T. Coffee polyphenols extracted from green coffee beans improve skin properties and microcirculatory function. Biosci Biotechnol Biochem. 2017;81(9):1814-1822.

Mueller U, Sauer T, Weigel I, Pichner R, Pischetsrieder M. Identification of H2O2 as a major antimicrobial component in coffee. Food Funct. 2011;2:265–72.

Ojeh N, Stojadinovic O, Pastar I, Sawaya A, Yin N, Tomic-Canic M. The effects of cafeine on wound healing. International Wound Journal 2014. 13(5):605-613.

Olstad K. (2013): NOBANIS – Invasive Alien Species Fact Sheet – Gyrodactylus salaris. – From: Online Database of the European Network on Invasive Alien Species – NOBANIS www.nobanis.org, (1): 188-191

Otberg N, Patzelt A, Rasulev U, Hagemeister T, Linscheid M, Sinkgraven R, Sterry W, Lademann J. The role of hair follicles in the percutaneous absorption of caffeine. Br J Clin Pharmacol 2008; 65: 488–92.

Pence DB & Ueckermann E. Sarcoptic mange in wildlife. Rev sci tech Off int Epiz , 2002. 21(2): 385-398. Runti G, Pacor S, Colomban S, Gennato R, Navarini L, Socchi M. Arabica coffee extract shows antibacterial activity against Staphylococcus epidermidis and Enterococcus faecalis and low toxicity towards a human cell line. Food Sci Technol. 2015;62(1):108–114.

Saleha Sungkar. Skabies. etiologi, patogenesis, pengobatan, pemberantasan, dan pencegahan. Jakarta: Badan Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia; 2016.

Thrush MA, Hill T, Taylor NGH. Development of a non-lethal hydrogen peroxide treatment for surveillance of Gyrodactylus salaris on trout farms and its application to testing wild salmon populations. Transboundary Emerg Dis. 2019;66(5):2107–19.

Tong Xiao, Zhu Yan, Shengxiang Xiao, and Yumin Xia. Proinflammatory cytokines regulate epidermal stem cells in wound epithelialization. Stem Cell Res Ther. 2020;11(232):1–9.

Yuwono HS. The New Paradigm of Wound Management Using Coffee Powder. Global Journal of Surgery, 2014; 2, (2): 25-9

Published

October 2, 2023